Secara devinisi Fitnah adalah menyebarkan kebohongan dan menuduh seseorang dengan kebohongan (isu yang tidak benar). Dalam Al-Qur’an fitnah mengandung banyak arti, diantaranya adalah menurut pembahasan ayat surat At-Taubah ayat 47.
لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ
Artinya :“Jika mereka berangkat bersama-sama kalian, niscaya mereka tidak menambah kalian selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisan kalian, untuk mengadakan perselisihan di antara kalian” (At-Taubah: 47)
Maksud dari {يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ}adalah mereka menjerumuskan kalian ke dalam perselisihan diantara kalian.Lalau bagaimana prang-orang yang meyebarkan fitnah dalam presfektif islam hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 83 Allah menyatakan bahwa penyebar berita bohong (hoax) adalah perbuatan orang-orang munafiq.
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya : “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).”
Diantara fitnah yang disebarkan oleh orang-orang munafiq, menggosipkan istri Rasul Siti A’isyah RA dengan Shofwan bin Muathal sehingga terkenal dengan istilah Haditsul Ifqi.
Dalam sejarah kita mengenal dengan perang Uhud yang terjadi pada tahun ke 3 Hijriyah, umat Islam mengalami kekalahan bahkan Rosulpun di kabarkan gugur karena fitnah yang disebar luaskan oleh orang-orang munafiq dibawah pimpinan Abdulah bin Ubay bin Salul.
Itu menyatakan bahwa hanya orang-orang munafiqlah yang selalu menyebarkat fitnah untuk memcah belah persatuan umat Islam.Allah SWT telah memberikan peringatan yang sangat keras terhadap akibat fitnah dalam Quran Surat Al-Baqarah, ayat 191, Allah berfirman bahwa
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan fitnah itu lebih keji (lebih besar bahayanya)daripada pembunuhan”
Begitu pula dalam ayat yang lain di katakan :
اَلاَ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الكَاذِبِيْنَ
Artinya : “ingatlah laknat Allah akan ditimpakan atas orang-orang yang berbuat dusta”Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ(وفى رواية لمسلم: إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ) حَتَّى يَكُوْنَ صِدِّيْقًا. وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ(وفى رواية لمسلم: وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ) حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً. رواه البخاري ومسلم
Artinya :”Sesungguhnya kejujuran akan membimbing menuju kebaikan, dan kebaikan akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk jujur, sampai akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar jujur. Dan sesungguhnya kedustaan akan membimbing menuju kejahatan, dan kejahatan akan membimbing menuju neraka. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk dusta, sampai akhirnya ia benar-benar tertetapkan di sisi Allâh sebagai pendusta”. [HR. Bukhari dan Muslim. Lafal di atas adalah lafal Bukhari]
Setiap pemimpin pasti mengalami fitnah. Semakin hebat pemimpin, semakin besar fitnahnya. Di zaman Nabi Muhammad, beliau difitnah sebagai orang gila dan nabi palsu. Di masa sekarang, Presiden Jokowi difitnah PKI dan anti Islam. Lebih parahnya beliau dicap anti Ulama. Padahal, yang merangkul ulama menjadi wakil presiden siapa?.
Fitnah diposisikan lebih keji daripada pembunuhan, karena fitnah mengandung daya rusak yang berantai: mengandung kebohongan, menjatuhkan martabat korban difitnah dan keluarganya, dan mengandung character assasination (pembunuhan karakter), yang akibatnya bisa ditanggung sampai mati
Penulis : Abdul Rozak, S.Pd.I (Tokoh Agama dan Penyuluh Agama Islam Non PNS Kec. Padaherang Kab. Pangandaran)