Beranda Artikel Islam Mengajarkan Kedamaian dan Salam

Islam Mengajarkan Kedamaian dan Salam

Dani Ruhiyat Sidamulih

Dani Ruhiyat Sidamulih

Islam mengajarkan kepada kita tentang perdamaian dan kasih sayang dalam kehidupan sehari hari senantiasa mengamalkan sikap tawadhu, tutur kata dan sikap yang sopan dan santun, baik dengan ucapan maupun prilaku.

Seperti kata ucapan ‘SALAM’ dalam Islam, yang tidak asing bagi umat Islam untuk mengucapkannya yaitu Assalamualaikum yang artinya semoga damai dan sejahtera bersamamu.
Sedangkan secara etimologi pada Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI
makna damai  itu sendiri, bermakna tidak ada perang, tidak ada kerusuhan dan aman.

Terkait dengan Salam, sebagaimana  Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Anfal ayat 61yang mananya jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam konteks ayat tersebut begitu komprehenshifnya Islam menunjukan pada ajaran kedamaian, bukan untuk memecah belah umat, dan membuat konflik yang berkepanjangan. Seruan kedamaian dalam ayat tersebut, merupakan bukti kita sebagai manusia  ciptaan Allah SWT senantiasa taat dan patuh akan ajarannya melalui ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Oleh karena itu dalam problematika kehidupan yang beragam perbedaan latar belakang ras, suku, agama, budaya, politik, berbeda pandangan maupun argumentasi, akan terasa sejuk bila kita senantiasa menjaga kedamaian sehingga tumbuh rasa toleransi, kebersamaan dan saling menghargai perbedan itu sendiri.

Begitupun dalam kehidupan sesama muslim ucapan salam senantiasa tidak ditinggalkan dalam kehidupan sehari hari. Sebagaimana Rosululloh bersabda dalam sebuah hadist:

« حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ ». قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ ».

“Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang menanyakan, ”Apa saja keenam hal itu?” Lantas beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya, (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya, (3) Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya, (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’), (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim no. 2162).

Jika  melihat dari hadits di atas, dalam poin satu, akan terlihat perintah untuk memulai mengucapkan salam ketika bertemu saudara muslim kita yang lain baik yang kita kenal maupun tidak kenal, maka akan tumbuh ukhuwah Islamiyah.

Untuk itu makna “Damai dan Salam” menjadi solusi dan barometer untuk menjaga ketentraman lahir batin, baik antara individu dengan individu, masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dani Ruhiyat, S.H.I. (Penyuluh PAI NON PNS Kec. Sidamulih)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here