PARIGI.TADZKIROH.COM – Kepa Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, H. Cece Hidayat mendorong pondok pesantren mampu menguasai dunia informasi dan teknologi, pernyataan tersebut disampaikan saat membuka acara soaialisasi pencairan Program Pendidikan Indonesia Pintar (PIP) untuk santri pondok pesantren di Islamic Center Parigi. Senin (9/7/2019).
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Menghadapi tantangan tersebut, menurutnya, sudah saatnya pesantren menguasai teknologi dan informasi, “Sekarang sudah zaman 4.0 sudah saatnya pondok pesantren wajib menguasai informasi teknologi bagaimana mungkin ilmu-ilmu yang dimiliki oleh Pesantren berkembang luas kalau tidak digunakan media teknologi” kataya
“Pesantren menjadi kewajiban kita semua agar mereka menguasai bidang informasi dan teknologi, Emis itu merupakan pintu gerbang agar seluruh lembaga pendidikan agama dan keagamaan masuk ke Emis, Emis itu akan mengupdate seluruh potensi yang ada di pesantren santrinya, sarananya, tenaga lendidik, dan kurikulumnya” harapnya.
Kankemenag berkeyakinan, nantinya kedepan tidak mustahil kalau UU Pesantren sudah diundangkan sertifikasi kyai akan terjadi, “Jadi TPG itu bukan hanya kepada guru saja, ada kemungkinan ke depan Kiyai pun akan mendapat tunjangan profesi. Saya dulu tidak terpikir santri akan mendapat bantuan, tapi dari sana bergerak, berkembangan” katanya.
Kankemenag menambahkan, sekarang ini perhatian pemerintah pusat dan daersh kepada pesantren sangat luar biasa, hari santri misalnya itu merupakan pengakuan pemerintah kepada pondok pesantren, belum lagi PIP, dan perbaikan sarana prasarana.
“Saya melihat bagaimana perhatian Pemerintah Daerah Kab. Pangandaran terhadap para kyai/ustad melalui insentif para kyai ada program Pangandaran mengaji, Ajangan masuk sekolah ada perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pondok pesantren” tuturnya. (ANDRI NAZARUDIN)
