Beranda Khazanah Marhaban ya Ramadan” Jalan Meraih Rahmat dan Ampunan Alloh SWT

Marhaban ya Ramadan” Jalan Meraih Rahmat dan Ampunan Alloh SWT

Penulis Andri Nazaruddin Mustofa

Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia, karena banyaknya rahmat serta maghfiroh di dalamnya.

Bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah, keutamaan, kemuliaan dari setiap amal ibadah yang di perbuat setiap insan beriman, bahkan ibadah di bulan ramadhan mempunyai keutamaan yang besar dan keistimewaan yang tidak dimiliki pada bulan-bulan yang lainnya.

Di bulan Ramadhan setiap amalan ibadah sunnah oleh Alloh SWT diberikan ganjaran pahala berlipat setingkat ibadah fardu dan satu amalan wajib bernilai lebih dari pahala di luar bulan ramadhan.

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu bentuk kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla berfirman; “Kecuali puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.” Dan orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan, (yaitu) kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya kasturi.” (HR. Muslim).

Ramadhan juga merupakan bulan ampunan dan bulan yang mengembalikan manusia kepada fithrah dan sarana diampuninya dosa-dosa setiap hamba-Nya yang memohon ampun setiap dosa-dosanya.

Sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya :

 “Barang siapa yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni”.

Hadits ini menginformasikan sekaligus menunjukan kepada kita, sesungguhnya Allah SWT membuka semua pintu-pintu surga dan menutup semua pintu-pintu neraka. Karena itu, menjadi kesempatan di bulan yang mulia ini bagi setiap hambaNya untuk menyegerakan diri untuk taat dan memperbanyak amalan ibadah.

Selain ketaqwaan yang merupakan tujuan utama dan esensi puasa, nilai-nilai puasa ramadan juga mengandung makna universal bagi seluruh aspek kehidupan, mengandung pesan moral untuk merubah perilaku menjadi lebih baik, mengandung falsapah hidup guna mengantarkan manusia memahami makna hakekat hidup.

Saat ini kita telah masuk hari ketiga puasa, fase pertama dimana hari-hari yang penuh dengan rahmat. Rahmat diartikan sebagai kasih sayang Alloh SWT yang merupakan waktu penting dan memiliki banyak keutamaan. Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta ampun kepadaNya agar dosa-dosa kita diampuni dan taubat kita diterima.

Semoga kita tidak termasuk hamba yang tergolong celaka dan merugi. Sebaliknya, semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang beruntung, yang menjumpai bulan ramadhan dan mendapatkan ampunan-Nya.

Agar kita tidak termasuk pada katagori orang yang celaka dan merugi di bulan ramadan, yaitu orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan kebaikan atau pahala apapun, kata kuncinya adalah, memanfaatkan bulan ramadan ini dengan melaksanakan amalan ibadah dengan sebaik-baiknya, dengan ibadah atau shalat Sunnah pada malam ramadan (Qiymaul lail), i’tikaf, sedekah juga intensitas kita dengan al-quran, begitupun dengan keshalehan individu dan sosialnya dan lain sebagainya, karena ramadhan merupakan kesempatan untuk menanam bagi para hamba Allah, untuk membersihkan diri dari segala noda dan dosa.

Selamat menyambut bulan suci yang penuh keberkahan, “Marhaban ya Ramadan” mari kita jadikan momentum puasa ramadan sebagai titik awal lebih mendekatkan diri kepada Alloh, memperkuat persaudaraan, dan memupuk rasa kepedulian di antara sesama. Semoga puasa tahun ini menjadi lebih baik dari puasa-puasa sebelumnya yang tidak hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here