Dr. H. Akhmad Buhaiti, M.SI.(Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kab. Pangandaran)
Manusia bekerja dengan tiga kekuatan, pertama bekerja dengan fisik (labour), kedua bekerja dengan tenaga dan akal (work) ketiga bekerja dengan hati dalam kebersamaan (action). Yang pertama membutuhkan kesehatan, yang kedua membutuhkan kecerdasan kreatif dan yang ketiga memerlukan kecerdasan keadaban. Integritas manusia memerlukan aktualisasi ketiga potensi dan prasyarat kerja tersebut secara utuh. Seberapa jauh derajat keterampilan kesehatan, kreativitas kecerdasaran dan kecerdasan keadaban tersebut akan menentukan seberapa luhur pencapaian dan martabatnya dalam pergaulan dunia.
Ketiga kekuatan manusia tersebut memerlukan ritme agar mampuh bergerak dalam siklus tahunan, maka Allah SWT memberikan fasilitas dalam satu tahun yaitu bulan ramadhan. Bulan suci ramadhan sering disebut juga dengan istilah bulan tarbiyyah atau bulan pembelajaran, tarbiyyah mempunyai makna berkembang, tumbuh dan menjaga atau memelihara. Sedangkan secara istilah arti tarbiyyah mempunyai makna menyampaikan sesuatu untuk mencapai kesempurnaan, dimana bentuk penyampaiannya satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan tujuannya.
Tarbiyah terbagi dalam 3 kategori; Pertama tarbiyyah jasmaniyah, tarbiyyah jasmaniyah yaitu pendidikan untuk melatih fisik manusia agar disiplin, baik disiplin waktu untuk berbuka, disiplin waktu untuk sahur, disiplin waktu untuk shalat tarawih dll. Kedua tarbiyyah fikriyyah, tarbiyyah fikriyah dimaksudkan agar manusia dilatih mengendalikan akal dan fikiran-fikiran dari hal yang negatif dan meningkatkan fikiran-fikiran positif, membuang rasa sombong iri dengki dan takabur. Ketiga tarbiyyah qolbiyah, tarbiyyah qolbiyah dimaksudkan puasa memberikan pendidikan hati manusia agar mengendalikan dari hawa nafsu yang tercela sehingga memunculkan energi positif dan memberikan arah hidup yang lebih tenang, damai dan terarah sehingga dapat mewujudkan ketaqwaan.
Bulan Ramadhan dalam hitungan kalender hijriyyah merupakan bulan ke-9, ini memaknai bahwa bulan ke-9 merupakan masanya orang hamil yang akan melahirkan. Karena memang bulan Ramadan sebagai bulan tarbiyyah akan melahirkan alumni. Alumni bulan ramadhan akan melahirkan manusia yang bertaqwa. Sebagaimana tertuang dalam Qs al-Baqarah ayat 183.
Bulan Ramadhan merupakan sebuah proses. Sebagaimana hal pendidikan merupakan sebuah proses maka membutuhkan input dan akan menghasilkan output-outcame bahkan benefit. Dalam pendidikan, peserta didik adalah output. Dengan kajian supply lulusan, maka pendidikan diumpamakan seperti garis produksi. Jika produk merupakan subjek, jaminan kualitas adalah prosesnya, maka diperlukan pemahaman spesifikasi dan pengawasan sumber supply dan raw material yang harus memenuhi standar proses, serta output yang harus didefinisikan spesifikasinya.
Orang-orang yang beriman sebelum memasuki bulan ramadhan maka dianjurkan untuk mempersiapkan diri (input) dengan cara berkunjung ke orang tua-nya, saling memaafkan antara suami dengan istrinya dan saling memaafkan dengan tetangganya sebagai langkah untuk mempersiapkan diri memasuki karantina pada bulan tarbiyyah (proses), Pasca karantina maka madrasah tarbiyyah akan melahirkan manusia yang bertaqwa, manusia yang mempunyai/bertambah pengetahuannya, sikapnya dan keterampilan dirinya (output), dan akan berimplikasi kepada kesalehan individu (outcome) serta akan menghasilkan manusia yang produktif, manusia yang tidak konsumtif dan manusia yang mempunyai kesalahen sosial (benefit).
Waallohu a’lam Bisshawab.