Ustad Hilman Ajak Masyarakat Tingkatkan Intensitas Berinteraksi dengan Al-Quran
TADZKIROH.COM, PANGANDARAN- Ustad Hilman Saepullah, M.Ag, Penyuluh Agama Islam Kec. Parigi Kab. Pangandaran mengajak semua masyarakat gemar membaca al-qur’an hal tersebut dikatakan saat memberikan ceramahnya di depan pegawai Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, Kamis (24/5/2019)
Menurutnya, ramadhan bulan Al-Qur’an bulan dimana diturunkannya Al-Qur’an, Oleh karena itu ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan intensitas dalam berinteraksi dengan Al-Qur’ an
“Ulama sepakat bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan ramdhan, sebagaimana dalam nas al-qur’an surat Al-Baqoroah ayat 185 yang ma’nanya pada ayat itu Allah SWT menyatakan bahwa pada bulan ramadhan itu diturunkannya (permulaan) Al-Qur’an. Lalu, apakah Al Quran itu? Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa fungsi Al Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia, sebagi penjelasan dari petunjuk dan pembeda antara yang benar dan yang salah” kata Ustad Hilman yang saat ini menjabat Ketua MUI Kab. Pangandaran.
Lanjutnya, karena itu ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan intensitas dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, sebab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kedua, dijelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi semua manusia.
“Al-Qur’an akan menjadi petunjuk manakala dibaca, dipahami dan diamalkan jadi model interaksi dengan Al-Qur’an yang pertama adalah kita membaca Al-Qur’an, kedua dipahami ma’nanya dan ketiga di amalkan. Dengan membacanya akan menjadikan hati tenang sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Al Ra’du disebutkan hati akan menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah” tuturnya
Jadi dengan berzkir, katanya hati akan menjadi tenang sedangkan diantara dzikir adalah membaca Al-Qur’an,
“Maka dengan membaca Al-Qur’an hati akan menjadikan tenang, karena Al-Qur’an merupakan obat dan rahmat, malah menurut Ibnu Katsir penyakit hati seperti kemunafikan, kemusyrikan dan sifat-sifat yang tidak baik.menurutnya bisa disembuhkan dengan membaca Al-Qur’an”
Ustad Hilman menambahkan, jadi keuntungan membaca Al-Qur’an yang pertama akan membuat hati kita tenang, dan menjadi petunjuk juga akan mendapatkan pahala sebagaimana dalam hadits Imam Tirmidzi disebutkan yang mananya barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipat gandakan menjadi 10 pahala.
“Contohnya dalam surat Al-Baqoroh misalnya ayat pertama yang berbunyi Alif Lam Mim yang lafaznya ada tiga huruf, oleh karena itu ketika kita membacanya maka itu menjadi tiga hurup dan tiga kebaikan dikali sepuluh maka menjadi tiga puluh pahala kebaikan” terangnya.
Oleh karena itu menurutnya apabila membaca satu ayat ataupun semua ayat al-quran tentu pahala kebaikan-kebaikan itu akan banyak sekali yang didapatkan apalagi di bulan yang mulia ini dimana semua aktivitas kebaikan dan ibadah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
“Dalam hadits Ibnu khuzaimah dijelaskan melaksanakan ibadah suunah di bulan ramadhon setara dengan melaksanakan ibadah fardhu, dan melaksanakan ibadah fardu di bulan Ramadhan setara 70 fardhu di luar bulan Ramadhan jadi membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan akan berlipat pahala.dan kelak akan mendapatkan syafaat nanti di akhirat sebagaima dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang ma’nanya dijelaskan bahwa kelak akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada orang yang membaca Al-Qur’an”
Diakhir Ustad Hilman mengumpamakan kata Nabi Muhammad orang muslim yang membaca Al-Qur’an baunya harum rasanya enak, orang muslim yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma rasanya enak tapi tidak ada harumnya, sementara orang munafik yang membaca Al-Qur’an kata Nabi seperti buah raihanah baunya harum rasanya pahit sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hamdalah pahit dan tidak harum.
Namun dalam membaca al-qur’an perlu memahami ilmunya, dan yang tak kalah pentingnya lagi adalah memahami ma’nanya kandungan Al-Qur’an. (Andri Nazarudin)